Rabu, 06 April 2016

Mendadak Ke Kelimutu


Sebagai solo traveler, tentu saja aku bisa mengubah semauku jadwal yang sudah kususun jauh-jauh hari. Seperti dalam perjalanan kali ini, aku sudah berencana mengunjungi pantai Koka di Maumere, tapi lagi-lagi kubatalkan rencana tersebut. Setelah menginap semalam di Maumere, pagi itu  aku langsung bertolak ke Ende. Rencanaku  ingin sampai di Bajawa sore hari agar bisa naik gunung Inerie pada dini hari dan tentu saja berendam di air panas Mengeruda  setelah pendakian.



Sebuah longsor yang terjadi di jalan Moni – Ende menggagalkan rencanaku hari itu. Cukup lama aku menonton excavator membersihkan bekas longsoran. Berdasarkan keterangan petugas, jalan kemungkinan baru bisa dilalui setelah jam 6 malam. Ah, bĂȘte juga. Dari pada bengong ga jelas begini, kenapa tidak main ke Kelimutu saja, pikirku tiba-tiba. Cuaca lumayan cerah. Aku buru-buru mencari ojek. Sempat tawar menawar sebentar, akhirnya tukang ojek setuju dengan harga Rp.70.000,- PP.






Aku cukup beruntung , sampai di danau Kelimutu cuaca cerah. Biasanya wisatawan ke Kelimutu pagi hari buat menikmati sunrise. Mungkin karena sudah sore, aku menjadi satu-satunya pengunjung disana. Inilah yang kucari, aku jadi lebih khyusuk menikmati salah satu mahakarya sang Pencipta ini, hehe.. Hari itu warna air danau bagus banget. Danau tempat berkumpulnya arwah orang jahat berwarna hitam kemerahan. Sedangkan danau tempat berkumpulnya arwah muda mudi  berwarna biru tosca. Indah sekali!! Sekitar sejam aku menikmati sunyinya Kelimutu, duduk merenung di tebing pinggir danau ( sebenarnya hal ini dilarang petugas Taman Nasional Kelimutu, karena berbahaya). 







Karena kabut sudah turun, aku bergegas kembali ke parkiran karena tidak enak sama tukang ojek yang kelamaan menunggu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar