Rabu, 29 Juli 2015

Menggapai puncak Kerinci



Walaupun sebenarnya badan belum fit 100 % karena habis terkena malaria di Dompu, Sumbawa, tapi tetap kubulatkan tekad ikut open tripnya Blakrax kali ini untuk menggapai atap Sumatera ini. Gunung setinggi 3805 mdpl ini merupakan gunung berapi tertinggi di Indonesia dan tentunya setiap pendaki di Indonesia berharap bisa berdiri di puncaknya. Untuk berjaga-jaga aku membawa pil kina dalam kantong P3ku.


Meeting point di Bandara Jambi. Setelah semua peserta terkumpul kami berlimabelas, 12 belas peserta trip dan 3 orang dari Blakrax langsung meluncur menuju Kersik Tuo, Basecamp pendakian Kerinci. Berbeda dengan pendakian ke Semeru yang kebanyakan peserta asyik dengan kelompoknya sendiri, trip kali ini terasa menyenangkan karena semua peserta sangat asyik dan ngga jaim. Walaupun baru beberapa saat bertemu kami sudah bisa saling ledek dan ngece seperti teman lama yang sudah lama tidak bertemu. Riza, peserta termuda yang biasanya paling bawel kalau ngobrol di grup WA, disini lebih banyak diam dan senyum-senyum saja. Alhasil dia selalu jadi bulan-bulanan peserta lain yang jago ngeledek.

Perjalanan ke Kersik Tuo dari Jambi yang ditempuh kurang lebih 12 jam terasa sangat melelahkan. Pemandangan di pinggir jalan juga kurang menarik. Ditambah lagu-lagu yang diputar pak sopir kurang bersahabat di telingaku menambah bosan  suasana. Akhirnya aku lebih banyak tidur selama perjalanan.



Jam setengah 7 pagi mobil sampai di Kersik Tuo. Setelah beristirahat sebentar di homestay dan  mempersiapkan perlengkapan pendakian kami berangkat menuju basecamp untuk mengurus perizinan. Jam 9 pagi kami berangkat menuju gerbang pendakian gunung Kerinci. Setelah tim pendakian lengkap, jam 10 pagi kamipun mulai pendakian. Kurang lebih 10 menit berjalan kami sudah sampai di pintu Rimba.




 Perjalanan dilanjutkan memasuki hutan lebat. Jalur masih lumayan landai. Kurang lebih 40 menit berjalan kami tiba di pos Bangku Panjang di ketinggian 1889 mdpl. Melanjutkan perjalanan kembali sekitar 20 menit kemudian kami tiba di Pos Watu Lumut di ketinggian 2020 mdpl. Waktu sudah menunjukkan pukul 11.12 siang . Melewati pos Watu Lumut jalur mulai menanjak dan licin.




Jam 5 sore kami sampai di Shelter 2 di ketinggian 3100 mdpl. Disini kami mendirikian tenda untuk bermalam dan menyiapkan fisik untuk summit attack dini hari nanti. Jam 5 pagi kami berangkat ke puncak. Jalur benar-benar curam dan kami bergelantungan di akar pohon untuk melewatinya.


 Tugu Yuda 
 
 Sejam kemudian kami sampai di Shelter 3. Istirahat sebentar kami melanjutkan perjalanan kembali. Melewati batas vegetasi jalur mulai dipenuhi pasir dan kerikil.







Jam 7.40 kami sampai di Tugu Yuda. Aku berhenti sebentar di sini, terus melanjutkan perjalanan ke puncak. Jam 9.10 pagi akhirnya aku sampai di puncak disambut teman-teman lain yang lebih duluan 







Special Thanks to :
- Blakrax Team ( Chamdi, Didin, Syalalaaa...)
- Pak De Alex
- Bang Levi
- Murdam Afrika
- Sugik
- Om Bram
- Ikus Bebek
- Riza 
- Margie 
- Mas Awal
- Andri 
- Mba Uji
- Novi 
- Haekal
- Amirzam 
- Foead 
- Adit

Terimakasih dan puji syukur kami panjatkan untuk Tuhan Yang Maha Esa, karena atas bimbingan dan lindunganNya kami bisa menjejakkan kaki di atap Sumatera.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar