‘’Apa nama tempat kita berkemah nanti om?” tanyaku pada Om
Aba, kawan baikku yang orang asli Soe. Om Aba berpikir sebentar,” Loti Beba”
jawabnya pendek. Entahlah, apa benar namanya demikian aku malas buat bertanya
lagi. Tahun kemarin sebenarnya om Aba sudah mengajakku ke sini, tapi karena aku
lebih mementingkan ke Fatumnasi buat mendaki gunung Mutis, jadinya baru
sekarang bisa memenuhi ajakannya. Di searching di Google pun tak ada muncul foto Loti Beba. Jadi tempat ini
sebenarnya tidak dikenal, bahkan bagi sebagian orang Soe sekalipun!
Kami berangkat jam 3 sore dengan berjalan kaki dari rumah Om
Nus, di Kesetnana. Aku penasaran, seperti apa sih tempat yang dari dulu
dipromosikan om Aba sebagai salah satu tempat paling indah di Soe ini. Melewati
perkampungan yang jarang penduduk, kami singgah di warung kecil buat beli mie
Instan, sarden dan kopi untuk persiapan makan malam. Sekitar dua jam trekking
kami sampai juga di tempat yang dituju. Ternyata dia tidak bohong, tempat ini
benar- benar indah!! Sebuah padang rumput cukup luas di puncak bukit, dengan
beberapa ekor kuda dan sapi yang sedang merumput. Ada pekuburan kuno dari jaman
Belanda di salah satu sisinya. Tapi sama sekali tidak menyeramkan. Cuma aku
tidak habis pikir, kok bisa-bisanya orang-orang jaman dulu buat kuburan di
tempat sejauh ini. Apa tidak capek menandu jenazah naik turun bukit, hehe.. Karena
di dataran tinggi, dari sini kita bisa melihat pemandangan sungai Noelmina di
sebelah selatan, Kota Soe disebelah timur. Tampak juga Fatu Naususu berdiri
gagah dan gunung Mutis yang menyempil malu-malu di sebelah utara. What a
beautiful view!
Om Aba segera mencari kayu bakar untuk memasak sementara aku
sibuk mendirikan tenda. Usai mendirikan tenda aku langsung berkeliling buat
mengambil foto. Kabut yang turun sore itu menambah indah suasana. Ternyata di
sisi barat dan utara ada hamparan bunga (kata Om Aba namanya bunga Pecah Piring
) yang sedang bermekaran. Indah sekali!! Sayang karena cuaca mendung, sunset
yang kutunggu tertutup awan gelap. Tapi tidak apalah, keindahan dan keeksotisan
Loti Beba sudah cukup membahagiakan dan memuaskan hatiku hari itu.
Note: Untuk menuju kesini dari Soe, kita start dari desa Oenunu atau Kesetnana. Tidak
ada plang maupun penunjuk jalan ke Loti Beba. Jadi kita bisa memanfaatkan warga
lokal sebagai guide/penunjuk jalan. Cukup dikasih uang rokok sekedarnya saja.
Jaga kebersihan dan bawa pulang kembali sampah kalian!
om izin share ya om,,betewe aq orang TTS tpi gak pernah ke sna,, ihhh iri banget sama om nengah...
BalasHapussilahkan kakak, dengan senang hati. Boleh donk mampir ke rumah kalo beta ke TTS lagi heheheh
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusboleh kakak,,dengan senang hati...
BalasHapusklo ke TTS lagi boleh lah kita sama2 ngebolang...
wah menarik sekali catatan perjalanan nya...saya jadi pengen ke NTT...
BalasHapusHehe iya bang. NTT memang indah. Thanks dah mampir
Hapus