Rabu, 06 April 2016

Fatu Ulan, Negeri Indah Yang Terlupakan


Berapa banyak orang Indonesia yang tahu/pernah mendengar nama Fatu Ulan? Bahkan orang Timor sendiri banyak yang tidak tahu. Terbukti ketika bertanya pada sopir taxi yg mengantarkan aku dari bandara Eltari menuju pangkalan travel di Oesapa, dia juga cuma menggelengkan kepala saja. “Kalau Fatumnasi beta tahu” jawabnya singkat. Aku sendiri walaupun dulu hampir dua tahun kerja dan tinggal di Soe, juga tidak pernah mendengar tentang Fatuulan. Baru tahu  tentang Fatu Ulan setelah salah satu teman di Instagram asal Kupang menginformasikan tempat tersebut. Ketika searching di google, sangat sedikit info mengenai Fatu Ulan. Dari foto-foto yang kulihat di sebuah blog,Fatu Ulan tampak begitu mempesona. Makanya pada kunjunganku kali ini ke Timor, Fatu Ulan kujadikan list pertama tempat yang harus kudatangi.



Jam 10 malam aku sampai di Soe. Seperti biasa aku menginap di rumah om Nus, keluarga angkatku di Soe. Hari pertama di Soe, atas ajakan seorang kawan baikku yang warga Soe, aku ngecamp di padang savanna Loti Beba ( mengenai Loti Beba kuceritakan di tulisan yang lainnya). Barulah di hari ke tiga, aku berangkat ke Fatu Ulan dengan menumpang bus jurusan Oinlasi. Menurut om Nus, perjalanan menuju Fatu Ulan ditempuh kurang lebih selama 3 jam. Oh ya, aku berangkat di temani om Ale, seorang guru yang mengajar di Belle, sebuah desa dekat Fatu Ulan. Dia menawariku tinggal di rumahnya sebelum ke  Fatu Ulan.



Melewati Niki-Niki jalan mulai banyak berlubang, turun naik dan berkelok. Semakin ke pedalaman jalan makin tidak bersahabat. Selama ini kupikir jalan menuju Fatumnasi merupakan jalan paling jelek sedunia. Ternyata jalan ke Fatuulan jauh lebih parah dan hancur lebur! It feels like Hell!! Berkali-kali aku dan beberapa penumpang lain harus turun dari bus karena bus tidak kuat  di tanjakan. Keadaan makin diperparah karena di beberapa titik ada longsor.




Akhirnya setelah perjuangan kurang lebih 3 jam, sampai juga di depan rumahnya Om Ale di desa Belle. Dia menyarankan untuk naik ke Fatu Ulan besok pagi  dan dia sendiri yang akan mengantar kesana. Karena masih capek aku mengangguk saja. Jadi sore itu kuhabiskan waktu dengan bermain dan ngobrol dengan tetangga di sekitaran rumah saja.



Esok harinya, bersama dengan dua orang teman om Ale, dengan menggunakan dua motor kamipun berangkat ke Fatu Ulan. Lagi-lagi jalan amburadul menghadang di depan mata. Belum lagi tanjakan-tanjakan curam tanpa ampun. Benar-benar penyiksaan!! Mental dan fisik benar-benar diuji kalau kita menuju Fatu Ulan. Entah kapan pemerintah setempat memperbaiki jalan disini. Jangankan memperbaiki jalan, listrik saja belum masuk! 




Sekitar setengah jam kemudian, kami sudah sampai di hutan Larangan. Dinamai hutan Larangan karena dulu memang tidak sembarang orang boleh masuk ke hutan ini. Cuma para tetua adat yang boleh masuk hutan itupun buat upacara adat semisal upacara minta hujan dan sebagainya. Menurut warga local, dulu ada turis asal Inggris yang nekat masuk hutan dan sampai sekarang tidak pernah kembali lagi! Serem bukan!? Entahlah benar tidaknya cerita tersebut. Tapi sejak dibuatnya akses jalan yang membelah hutan untuk menuju desa sebelah, sekarang semua orang bisa masuk Hutan Larangan. Itupun cuma diperbolehkan di pinggir hutan saja. Pohon-pohon di hutan ini rata-rata sudah berusia ratusan tahun dan berlumut. 






Pemandangan dari sini luar biasa indah. Pantas memang Fatu Ulan disebut negeri diatas awan. Dari sini kita bisa melihat laut Timor yang membiru di kejauhan. Sementara di sisi lain banyak kuda dan sapi asyik merumput di padang yang luas, diantara pepohonan hutan diiringi kabut tipis yang mulai turun. Ah, benar-benar eksotis!! Segala penderitaan selama perjalanan kesini terhapuskan sudah!




Catatan tambahan:

Kalau ingin kesana  dari Kupang, naik bus jurusan urusan Oinlasi. Ongkosnya sekitar 70k. Bus ke Oinlasi cuma ada hari Selasa, Kamis, Sabtu, dan bus itu balik ke Kupang hari senin, Rabu dan Jum’at. Tidak ada penginapan di Fatu Ulan, jadi harus tinggal di rumah penduduk kalau mau menginap.

2 komentar:

  1. Mantap kaka..izin download gambar e, buat diposting ke IG

    BalasHapus
  2. Mantap kaka..izin download gambar e, buat diposting ke IG

    BalasHapus