Berapa banyak orang Indonesia yang tahu/pernah mendengar
nama Fatu Ulan? Bahkan orang Timor sendiri banyak yang tidak tahu. Terbukti
ketika bertanya pada sopir taxi yg mengantarkan aku dari bandara Eltari menuju pangkalan
travel di Oesapa, dia juga cuma menggelengkan kepala saja. “Kalau Fatumnasi
beta tahu” jawabnya singkat. Aku sendiri walaupun dulu hampir dua tahun kerja dan
tinggal di Soe, juga tidak pernah mendengar tentang Fatuulan. Baru tahu tentang Fatu Ulan setelah salah satu teman di
Instagram asal Kupang menginformasikan tempat tersebut. Ketika searching di
google, sangat sedikit info mengenai Fatu Ulan. Dari foto-foto yang kulihat di
sebuah blog,Fatu Ulan tampak begitu mempesona. Makanya pada kunjunganku kali
ini ke Timor, Fatu Ulan kujadikan list pertama tempat yang harus kudatangi.
Jam 10 malam aku sampai di Soe. Seperti biasa aku menginap
di rumah om Nus, keluarga angkatku di Soe. Hari pertama di Soe, atas ajakan
seorang kawan baikku yang warga Soe, aku ngecamp di padang savanna Loti Beba (
mengenai Loti Beba kuceritakan di tulisan yang lainnya). Barulah di hari ke
tiga, aku berangkat ke Fatu Ulan dengan menumpang bus jurusan Oinlasi. Menurut
om Nus, perjalanan menuju Fatu Ulan ditempuh kurang lebih selama 3 jam. Oh ya,
aku berangkat di temani om Ale, seorang guru yang mengajar di Belle, sebuah
desa dekat Fatu Ulan. Dia menawariku tinggal di rumahnya sebelum ke Fatu Ulan.
Melewati Niki-Niki jalan mulai banyak
berlubang, turun naik dan berkelok. Semakin ke pedalaman jalan makin tidak
bersahabat. Selama ini kupikir jalan menuju Fatumnasi merupakan jalan paling
jelek sedunia. Ternyata jalan ke Fatuulan jauh lebih parah dan hancur lebur! It
feels like Hell!! Berkali-kali aku dan beberapa penumpang lain harus turun dari
bus karena bus tidak kuat di tanjakan.
Keadaan makin diperparah karena di beberapa titik ada longsor.
Akhirnya setelah perjuangan kurang lebih 3 jam, sampai juga
di depan rumahnya Om Ale di desa Belle. Dia menyarankan untuk naik ke Fatu Ulan
besok pagi dan dia sendiri yang akan
mengantar kesana. Karena masih capek aku mengangguk saja. Jadi sore itu
kuhabiskan waktu dengan bermain dan ngobrol dengan tetangga di sekitaran rumah
saja.
Esok harinya, bersama dengan dua orang teman om Ale, dengan
menggunakan dua motor kamipun berangkat ke Fatu Ulan. Lagi-lagi jalan amburadul
menghadang di depan mata. Belum lagi tanjakan-tanjakan curam tanpa ampun.
Benar-benar penyiksaan!! Mental dan fisik benar-benar diuji kalau kita menuju
Fatu Ulan. Entah kapan pemerintah setempat memperbaiki jalan disini. Jangankan
memperbaiki jalan, listrik saja belum masuk!
Sekitar setengah jam kemudian,
kami sudah sampai di hutan Larangan. Dinamai hutan Larangan karena dulu memang
tidak sembarang orang boleh masuk ke hutan ini. Cuma para tetua adat yang boleh
masuk hutan itupun buat upacara adat semisal upacara minta hujan dan
sebagainya. Menurut warga local, dulu ada turis asal Inggris yang nekat masuk
hutan dan sampai sekarang tidak pernah kembali lagi! Serem bukan!? Entahlah
benar tidaknya cerita tersebut. Tapi sejak dibuatnya akses jalan yang membelah
hutan untuk menuju desa sebelah, sekarang semua orang bisa masuk Hutan
Larangan. Itupun cuma diperbolehkan di pinggir hutan saja. Pohon-pohon di hutan ini rata-rata sudah berusia ratusan tahun dan berlumut.
Pemandangan dari sini luar
biasa indah. Pantas memang Fatu Ulan disebut negeri diatas awan. Dari sini kita
bisa melihat laut Timor yang membiru di kejauhan. Sementara di sisi lain banyak
kuda dan sapi asyik merumput di padang yang luas, diantara pepohonan hutan
diiringi kabut tipis yang mulai turun. Ah, benar-benar eksotis!! Segala
penderitaan selama perjalanan kesini terhapuskan sudah!
Catatan tambahan:
Kalau ingin kesana
dari Kupang, naik bus jurusan urusan Oinlasi. Ongkosnya sekitar 70k. Bus
ke Oinlasi cuma ada hari Selasa, Kamis, Sabtu, dan bus itu balik ke Kupang hari
senin, Rabu dan Jum’at. Tidak ada penginapan di Fatu Ulan, jadi harus tinggal
di rumah penduduk kalau mau menginap.
Mantap kaka..izin download gambar e, buat diposting ke IG
BalasHapusMantap kaka..izin download gambar e, buat diposting ke IG
BalasHapus