Walaupun sebenarnya badan belum fit 100 %
karena habis terkena malaria di Dompu, Sumbawa, tapi tetap kubulatkan tekad
ikut open tripnya Blakrax kali ini untuk menggapai atap Sumatera ini. Gunung
setinggi 3805 mdpl ini merupakan gunung berapi tertinggi di Indonesia dan
tentunya setiap pendaki di Indonesia berharap bisa berdiri di puncaknya. Untuk
berjaga-jaga aku membawa pil kina dalam kantong P3ku.

Meeting point di Bandara Jambi. Setelah
semua peserta terkumpul kami berlimabelas, 12 belas peserta trip dan 3 orang
dari Blakrax langsung meluncur menuju Kersik Tuo, Basecamp pendakian Kerinci.
Berbeda dengan pendakian ke Semeru yang kebanyakan peserta asyik dengan
kelompoknya sendiri, trip kali ini terasa menyenangkan karena semua peserta
sangat asyik dan ngga jaim. Walaupun baru beberapa saat bertemu kami sudah bisa
saling ledek dan ngece seperti teman lama yang sudah lama tidak bertemu. Riza,
peserta termuda yang biasanya paling bawel kalau ngobrol di grup WA, disini
lebih banyak diam dan senyum-senyum saja. Alhasil dia selalu jadi bulan-bulanan
peserta lain yang jago ngeledek.
Perjalanan ke Kersik Tuo dari Jambi yang
ditempuh kurang lebih 12 jam terasa sangat melelahkan. Pemandangan di pinggir
jalan juga kurang menarik. Ditambah lagu-lagu yang diputar pak sopir kurang
bersahabat di telingaku menambah bosan
suasana. Akhirnya aku lebih banyak tidur selama perjalanan.
Jam setengah 7 pagi mobil sampai di Kersik
Tuo. Setelah beristirahat sebentar di homestay dan mempersiapkan perlengkapan pendakian kami
berangkat menuju basecamp untuk mengurus perizinan. Jam 9 pagi kami berangkat
menuju gerbang pendakian gunung Kerinci. Setelah tim pendakian lengkap, jam 10
pagi kamipun mulai pendakian. Kurang lebih 10 menit berjalan kami sudah sampai
di pintu Rimba.
Perjalanan dilanjutkan memasuki hutan lebat. Jalur masih
lumayan landai. Kurang lebih 40 menit berjalan kami tiba di pos Bangku Panjang
di ketinggian 1889 mdpl. Melanjutkan perjalanan kembali sekitar 20 menit
kemudian kami tiba di Pos Watu Lumut di ketinggian 2020 mdpl. Waktu sudah
menunjukkan pukul 11.12 siang . Melewati pos Watu Lumut jalur mulai menanjak
dan licin.
Jam 5 sore kami sampai di Shelter 2 di
ketinggian 3100 mdpl. Disini kami mendirikian tenda untuk bermalam dan menyiapkan
fisik untuk summit attack dini hari nanti. Jam 5 pagi kami berangkat ke puncak.
Jalur benar-benar curam dan kami bergelantungan di akar pohon untuk
melewatinya.
Tugu Yuda
Sejam kemudian kami sampai di Shelter 3. Istirahat sebentar kami melanjutkan
perjalanan kembali. Melewati batas vegetasi jalur mulai dipenuhi pasir dan
kerikil.
Jam
7.40 kami sampai di Tugu Yuda. Aku berhenti sebentar di sini, terus melanjutkan
perjalanan ke puncak. Jam 9.10 pagi akhirnya aku sampai di puncak disambut
teman-teman lain yang lebih duluan
Special Thanks to :
- Blakrax Team ( Chamdi, Didin, Syalalaaa...)
- Pak De Alex
- Bang Levi
- Murdam Afrika
- Sugik
- Om Bram
- Ikus Bebek
- Riza
- Margie
- Mas Awal
- Andri
- Mba Uji
- Novi
- Haekal
- Amirzam
- Foead
- Adit
Terimakasih dan puji syukur kami panjatkan untuk Tuhan Yang Maha Esa, karena atas bimbingan dan lindunganNya kami bisa menjejakkan kaki di atap Sumatera.